Sejarah Perkembangan Masyarakat Menurut Karl Marx
Dalam bukunya The German Ideology (1846)
Marx dan Engels[1]
mengemukakan bahwa perkembangan masyarakat dilihat dari sejarahnya telah
melewati empat corak produksi[2] atau
formasi sosial yaitu:
[Pertama] Corak produksi primitif, aktivitas ekonominya
adalah berburu-meramu, penggembalaan, dan pengolahan lahan secara sederhana.
Tidak ada spesialisasi pekerjaan dan kepemilikan pribadi, hubungan sosial
didasarkan atas ikatan kekeluargaan (kesukuan) sehingga tidak ada kelas-kelas
sosial (komunisme primitif).
[Kedua] Formasi sosial perbudakan, seperti
pada jaman Yunani dan Romawi kuno. Terjadi karena adanya pertambahan
penduduk, produksi pertanian dan proses jual-beli.
[Ketiga] Formasi sosial feodal, merujuk pada tatanan
sosial-ekonomi Perancis dan Inggris sejak abad ke-8 hingga menjelang revolusi
Perancis (1789). Masyarakat ini didominasi oleh kaum bangsawan sebagai pemilik
tanah.
[Keempat] Corak produksi kapitalis yang sudah muncul
sekitar abad ke-16 dan menjadi dominan dengan revolusi industri. Pada
masyarakat ini, kegiatan produksi tidaknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
saja, melainkan untuk mendapatkan keuntungan.
Menurutnya perkembangan formasi sosial
tersebut akan berakhir menjadi masyarakat komunis. Masyarakat ini menurutnya
ditandai dengan sistem kepemilikan bersama alat produksi serta tidak adanya
kelas-kelas sosial. Manusia dihargai karena manusianya, yaitu kemampuan
produktif manusia diperkembangkan secara seimbang dan memuaskan.[3]
Namun pada kenyataannya prediksinya tersebut
tidaklah terbukti sampai sekarang. Memasuki era post modern ini, kapitalisme
tetap eksis dan bahkan menurut para ahli berpendapat bahwa kapitalisme telah
menemukan bentuk baru, yaitu kapitalisme multinasional dan kapitalisme lanjut (late
capitalism).