Laporan Audit Personalia
Setelah berbagai pendekatan digunakan untuk
mengetahui gambaran kegiatan-kegiatan personalia organisasi, maka agar
informasi tersebut berguna perlu dikompilasikan (dikumpulkan secara tersusun)
menjadi laporan audit. Laporan audit personalia adalah suatu deskrpsi
komprehensif yang berisi hasil pengolahan temuan dari kegiatan audit
personalia, yang mencakup baik penghargaan terhadap praktek-praktek efektif
maupun rekomendasi bagi perbaikan praktek-praktek yang tidak efektif. Laporan
hendaknya jangan mengemukakan pernyataan kesimpulan dan saran saja, tetapi
harus menggambarkan seluruh informasi yang akurat.
Laporan audit pada umumnya terdiri dari
beberapa bagian. Bagian pertama adalah untuk para manajer operasi, bagian kedua
untuk para manajer dalam departemen personalia, dan ketiga untuk manajer
personalia.
1. Laporan untuk manajer operasi
Laoran audit
untuk para manajer operasi meringkas berbagai sasaran dan tanggungjawab
personalia mereka. Tujuan-tujuan mereka bisa menyangkut usaha untuk mengurangi
absensi atau perputaran karyawan melanjtkan pengembangan karyawana, memperbaiki
hubungan manajemen serikat kerja, atau mencapai sasaran-sasaran lain.
Tugas-tugas khusus yang dilaksanakan para manajer dini bisa juga dicakup.
Tugas-tugas tersebut meliputi wawancara seleksi, latihan, penilaian prestasi,
motivasi dan pemuasan kebutuhan karyawan.
Laporan audit
ini juga mengidentifikasikan masalah-masalah personalia.
Penyelewengan-penyelewengan terhadap berbagai kebijaksanaan personalia dan
peraturan hubungan perburuhan dikemukakan. Praktek-praktek manajemen yang jelek
disebutkan dalam laporan dengan berbagai rekomendasi untuk perbaikannnya.
2. Laporan untuk manajer dalam departemen
personalia
Para manajer
spesialis yang memahami penarikan dan seleksi latihan, kompensasi, dan
kegiatan-kegiatan personalia lainnya juga memerlukan umpan balik. Laporan audit
yang mereka terima mungkin menyebutkan berbagai bidang tertentu dengan
pelaksanaan kerja jelek atau baik. Sebagai contoh, suatu tim audit mengamati
bahwa banyak pekerjaan tidak dilaksanakan dengan penempatan karyawan yang baik.
Informasi ini diberikan kepada manajer latihan dan pengembangan sebagai umpan
baliki dengan rekomendasi bagi perbaikan program-program selanjutnya.
3. Laporan untuk manajer personalia
Laporan untuk
manajer personalia berisi semua informasi yang diberikan kepada para manajer
lini dan majaer spesialis dalam departemen personalia. Disamping itu, manajer
personalia memperoleh umpan balik tentang:
1) Sikap para manajer operasi dan karyawan
terhadap pelayanan dan benefits dari departemen personalia.
2) Masalah-masalah sumberdaya manusia dan
implikasi-implikasinya.
3) Suatu review tentang sasaran-sasaran
departemen dan organisasi departemen untuk mencapai berbbagai sasaran tersebut.
4) Berbagai rekomendasi untuk perubahan-perubahan
yang diperlukan.
Dengan
informasi yang dicakup dalam laporan audit, manajer personalia dapat memperoleh
pandangan luas tentang fungsi personalia yang menjalankannya. Selain pemecahan
masalah-masalah personalia, manajer bisa memusatkan pada bidang-bidang yang
mempunyai poetensi terbesar bagi peningkatan konstribusi departemen kepada
perusahaan. Dan akhirnya barangkali yang paling penting, laporan audit
berfungsi sebagai pedoman untuk usaha-usaha diwaktu yang akan datang dan
sebagai referensi untuk melaksanakan audit berikutnya.
Dengan
pemahaman akan prestasi kerja departemen sekarang, manajer dapat menyusun
rencana-rencana jangka panjang untuk
mengupgrate kegiatan-kegiatan krusial. Berbagai rencana ini mengidentifikasikan
sasaran-sasaran bari bagi departemen. Dan sasaran-sasaran tersebut berfungsi
sebagai standar-standar dengan mana tim audit akan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan manajemen personalia perusahaan.
4. Isi dan cara penyusunan laporan
Laporan audit
pada umunya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
1) Judul
2) Daftar isi
3) Ringkasan dan kesimpulan, yang terutama
berguna untuk pimpinan eksekutif puncak.
4) Masalah-masalah pokok (tujuan audit, analisis,
evaluasi dan sebagainya)
5) Kesimpulan dan saran
6) Tubuh (berisi data, fakta, pandangan, serta
alasan yang merupakan dasar kesimpulan dan saran.
7) Sumber data
8) Lampiran yang dianggap penting
Laporan
tersebut harus menerangkan secara jelas ruang lingkup dan tujuan audit; disusun
seringkas mungkin; tetapi jelas dan lengkap; menyajikan semua fakta secara lengkap
dan tidak memihak; serta temuan dan kesimpulan secara objektif. Agar dapat
digunakan untuk meninjau kempabli faktan dan menilai laporan, laporan audit
perlu menyertakan semua informasi yang mendukung kesimpulan. Laporan hanya
berguna bila dapat dipakai sebagai pedoman untuk pengambilan tindankan koreksi.
Oleh karena itu, laporan audit juga harus memuat saran yang diajukan atas dasar
pemahaman terhadap realitas atau kondisi nyata.