WILAYAH PENELITAN SOSIOLOGI
Setiap jurusan atau prodi memiliki
objek kajian yang berbeda-beda, sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
Lalu apa saja kah yang mencakup dalam wilayah penelitian sosiologi?
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai
cakupan wilayah kajian yang luas. George Rizer, dalam bukunya Sociology: A
Multiple Paradigm Science membagi objek kajian sosiologi kedalam tiga
paradigma, yaitu:
1.
Fakta sosial
Menurut Emile Durkheim, pokok
persoalan yang harus menjadi pusat perhatian penyelidikan sosiologi adalah fakta-fakta
sosial. Secara garis besar, fakta sosial terdiri dari dua tipe yaitu:
struktur sosial (social structur) dan pranata sosial (social
institution). Secara lebih terperinci fakta sosial meliputi: kelompok,
kesatuan masyarakat tertentu, sistem sosial, posisi, peranan, nila-nilai,
keluarga, keluarga, pemerintah dan sebagainya.
2.
Tindakan sosial
yang penuh makna
Menurut Max Weber, mempelajari
pranata sosial secara khusus dari luar tanpa memperhatikan tindakan manusianya
sendiri, berarti mengabaikan segi-segi yang prinsipil dalam kehidupan sosial.
Oleh karena itu Weber berpendapat bahwa yang seharusnya menjadi pusat perhatian
(objek kajian) sosiologi adalah “tindakan sosial yang penuh makna subjektif”
dari individu.
3.
Perilaku sosial
dan perulangannya
Secar singkat, pokok persoalan
sosiologi menurut para penganut paradigma perilaku sosial adalah “tingkah laku
individu yang berlangsung dalam hubungan dengan faktor lingkungan yang
menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan yang
menimbulkan perubahan dalam tingkah laku.
Berikut ini adalah beberapa
diantaranya :
1.
Kajian interaksi
sosial, mengungkap hubungan timbal-balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam
suatu masyarakat.
2.
Kajian
lembaga/organisasi, berupa studi mengenai organisasi
sosial (nirlaba), politik, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan. Penelitiannya
biasanya dipokuskan pada latar belakang, peran dan hubungan dengan
lembaga/organisasi lain.
3.
Kajian tradisi,
merupakan kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara beulang-ulang dan
dilakukan dengan profesi tertentu. Fokus penelitiannya berkisar pada latar
belakang, tata cara, makna simbol-simbol dan pelestarian.
4.
Kajian perubahan
sosial, yaitu berupa studi mengenai perubahan pada
pelbagai sendi kehidupan sosial masyarakat baik yang bersifat cerpat
(revolusioner) maupun yang bersifat lambat (evolusioner), baik yang besar
maupun perubahan yang kecil, baik yang bersifat progresif (kemajuan) maupun
yang bersifat regresif (kemunduran).
5.
Kajian perilaku
sosial, yaitu studi mengenai motif dan tujuan kemana
perilaku tersebut diarahkan.
6.
Kajian mengenai
norma sosial, baik tertulis maupun tidak tertulis.
7.
Kajian mengenai
konflik sosial, seperti penyebab konflik, proses
konflik, akibat konflik dan penyelesaian konflik.
8.
Kajian masalah,
yaitu studi mengenai ketimpangan antara harapan yang diingan oleh masyarakat
banyak dengan kenyataan sosial yang terjadi. kajian ini meliputi: penyebab,
akibat serta penanganannya.